Kamis, 30 November 2017

SOFTSKILL TUGAS 3

Nama  :Assyifa Caesara Viandini (11514752)
                        Haezah Nur Shadrina (14514666)
                        Marlina Putri Utami (16514416)
                        Rindang Sekar Pangayom (19514428)
Kelas: 4PA19

1.      Information System Development

System Pengisian Kuesioner Online:
a.       Membuka google docs
b.      Mengisi data diri yang disediakan di kuesioner tersebut
c.       Setelah itu isi kuesioner yang telah disediakan
d.      Apabila sudah selesai mengisi kuesioner tersebut klik ‘kirim’ untuk mengirimkan kuesioner tersebut yang sudah diisi dengan jawaban

Investigation   : Melihat link kuesioner dari broadcast message

Analysis           : Kelebihan: praktis, lebih mudah disebar, mempercepat waktu,    
                           bisa mendapatkan responden lebih banyak
                           Kekurangan: server error, menjawab dengan asal-asalan,
                           responden yang tidak sesuai dengan karakteristik

Design             : Mengisi data diri dalam aplikasi google docs

Implementation: Responden yang sudah mengisi data diri dipersilahkan untuk
                            langsung mengisi kuesioner yang sudah ada


Kamis, 26 Oktober 2017

TUGAS SOFTSKILL 2 SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI

TUGAS SOFTSKILLS 1
( DEFINISI SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI )


Disusun Oleh :
1. Asyifa Caesara Viandini ( 11514752 )
2. Haezah Nur Shadrina ( 14514666 )
3. Marlina Putri Utami ( 16514416 )
4. Rindang Sekar P ( 19514428 )
Kelas : 4 PA 19


  


UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS PSIKOLOGI
2017






System
Element

Inputs
Processing Element
Output
Goal
System Pengisian Kuesioner Online
1.    Aplikasi Google Docs.
2.    Aitem-aitem yang menunjang materi kuesioner.
3.    Responden.
1.    Aitem harus lolos uji validitas dan reliabilitas.
2.    Membuat kuesioner di Google Docs, serta memasukan semua aitem kuesioner.
3.     Menyebar link kuesioner.
4.    Pengolahan data untuk membuang aitem yang gugur.
1.   Data responden.
2.   Data hasil pengerjaan kuesioner online.
Untuk memudahkan peneliti dalam menyebar kuesioner serta  mepersingkat waktu.



















    Penjelasan:
Semakin berkembangnya zaman teknologi pun semakin canggih, begitu juga dengan penyebaran kuesioner yang sudah bisa dilakukan dengan online menggunakan aplikasi Google Docs. Penyebaran kuesioner online dapat memudahkan peneliti dalam menyebar kuesioner karena sasaran subjeknya tidak hanya mencakup ke satu lingkungan saja tetapi bisa mencakup keseluruhan, serta bisa mempersingkat waktu peneliti dalam melakukan penelitian.
Input yang dibutuhkan dalam membuat kuesinoer online adalah peneliti harus mempunyai aplikasi Google Docs, aitem-aitem yang mendukung kuesioner, serta pastinya harus mempunyai sasaran responden. Setelah peneliti mempunyai semua yang dibutuhkan, tentunya kuesioner tidak bisa langsung disebar, kuesioner harus lolos uji validitas dan reliabelitas, peneliti harus membuat kuesioner di aplikasi Google Docs, peneliti harus mengolah aitem untuk meminimalisir aitem gugur, setelah itu barulah peneliti bisa menyebar link kuesioner.
Hasil dari pengerjaan kuesioner secara online adalah peneliti bisa mendapatkan data responden, serta data hasil pengerjaan kuesioner. Dengan melewati berbagai tahapan itu semua, peneliti baru bisa mendapat hasil pengisian kuesioner yang dilakukan oleh responden






Sabtu, 30 September 2017

SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI TUGAS 1

TUGAS SOFTSKILLS 1
( DEFINISI SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI )


Disusun Oleh :
1. Asyifa Caesara Viandini ( 11514752 )
2. Haezah Nur Shadrina ( 14514666 )
3. Marlina Putri Utami ( 16514416 )
4. Rindang Sekar P ( 19514428 )
Kelas : 4 PA 19

UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS PSIKOLOGI
2017




Definisi Sistem Informasi Psikologi
1.      Definisi Sistem
Sistem merupakan suatu kumpulan dari unsur-unsur dan komponen, yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem mengintegrasikan semua unsur dan komponen dimana komponen tersebut tidak dapat berdiri sendiri. Komponen tersebut harus saling berinteraksi demi mencapai suatu tujuan.
2.      Definisi Informasi
Informasi adalah pesan (ucapan atau ekspresi) atau kumpulan pesan yang terdiri dari order sekuens dari simbol, atau makna yang dapat ditafsirkan dari pesan atau kumpulan pesan. Informasi merupakan data yang telah proses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan orang yang menggunakan data tersebut.
3.      Definisi Psikologi
Psikologi berasal dari bahasa yunani yaitu “Psyche” yang artinya jiawa dan “logos” yang artinya ilmu pengetahuan. Psikologi artinya ilmu yang mempelajari tentang jiwa, baik mengenai macam-macam gejala, proses dan juga latar belakang.
4.      Definisi Sistem Informasi
Sistem informasi adalah sistem buatan manusia, kumpulan perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk mentransformasikan data menjadi informasi yang berguna demi mencapai tujuan dalam sebuah organisasi atau demi mencapai sasaran-sasaran perusahaan
5.      Definisi Sistem Informasi Psikologi
Sistem informasi psikologi adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang hubungan antara psikologi dengan penggunaan komputer dan aplikasinya dalam bidang psikologi. Sistem informasi juga merupakan suatu sistem yang menyediakan informasi-informasi ilmu psikologi yang dapat digunakan untuk meningkatkan penelitian





Daftar Pustaka
Basuki, A. M. Heru. (2008). Psikologi umum. Depok: Universitas Gunadarma
Suryadi. (1993). Pengantar Sistem Informasi. Depok: Universitas Gunadarma.
ana.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/.../SISTEM+INFORMASI.




Senin, 10 Juli 2017

softskill : review film


Synopsis      
Little Miss Sunshine menceritakan tentang sebuah disfunctional family yang terdiri dari sang ayah, Richard Hoover, seorang pembicara motivasi yang gagal, sang ibu, Sheryl Hoover, seorang istri dan ibu rumah tangga biasa yang berusaha sekuat tenaga untuk menyatukan keluarganya. Lalu ada Dwayne, putra Sheryl dari suami pertamanya yang memilih untuk melakukan puasa bicara yang sudah berlangsung selama 9 bulan. Dwayne memiliki adik perempuan kecil, Olive yang periang, polos dan sekaligus terobsesi dengan berbagai kontes ratu kencantikan. Dan dua yang terakhir adalah ayah Richard, Grandpa Edwin seorang kakek nyentrik dan mesum yang gemar bicara kotor serta pencadu narkoba dan yang terakhir adalah Frank Ginsberg, adik Sheryl yang juga seorang homoseksual yang baru saja sembuh dari usaha bunuh diri, setelah mengalami depresi yang cukup parah karena kehilangan kekasih prianya.

Semua karakter ini berkumpul dalam sebuah perjalanan darat untuk mengantar Olive untuk mengikuti sebuah kontes kencantikan Little Miss Sunshine dengan menggunakan sebuah mobil VW kuning tua mereka yang bermasalah. Kelucuan, kekonyolan dan kebersamaan menghiasi perjalanan mereka. Perjalanan ini ternyata juga membawa sebuah perubahan yang sangat berarti dalam mempererat hubungan mereka untuk menjadi keluarga yang lebih baik.

Terapi Yang digunakan
Seperti yang sudah dituliskan pada synopsis film the little miss sunshine di atas, kita bisa mengetahui seperti apa kehidupan keluarga Richard. Keluarga Richard berisikan anggota keluarga yang memiliki berbagai macam perbedaan sifat, dan keluarga Richar bisa dibilang sebagai keluarga yang crowded, dan komunikasi yang terjalin pada keluarga Richard pun tidak terjalin dengan baik. Di dunia nyata banyak keluarga-keluarga yang mengalami problem seperti itu, tentu masalah seperti itu harus diatasi sebelum semakin parah. Keaadan keluarga seperti keluarga Richard dapat ditangani dengan memakai terapi keluarga.
Terapi keluarga adalah model terapi yang bertujuan mengubah pola interaksi keluarga sehingga bisa membenahi masalah-masalah dalam keluarga (Gurman, Kniskern & Pinsof, 1986).  Teori keluarga memiliki pandangan bahwa keluarga adalah fokus unit utama. Terapi keluarga sering dimulai dengan fokus pada satu anggota keluarga yang mempunyai masalah. Tujuan umum terapi keluarga adalah meningkatkan komunikasi karena keluarga bermasalah sering percaya pada  pemahaman tentang arti penting dari komunikasi (Patterson, 1982). Terapi keluarga mengajarkan penyelesaian tanpa paksaan, mengajarkan orang tua untuk menetapkan kedisiplinan pada anak-anak mereka, mendorong tiap anggota keluarga untuk berkomunikasi secara jelas satu sama lain, mendidik anggota keluarga dalam prinsip perubahan perilaku, tidak menekankan kesalahan pada satu anggota akan tetapi membantu anggota keluarga apakah harapan terhadap anggota yang lain masuk akal.

Hasil Terapi

            Hasil dari terapi yang mereka lakukan berhasil. Dengan adanya banyak kejadian kejadian yang mereka alami, akhirnya keluarga mereka menjadi untuh kembali dan rukun. Mereka pun dapat menerima kekurangan dan kelebihan dari masing masing anggota sama lain. berawal dari keluarga yang tidak rukun hingga menjadi keluarga yang rukun bahkan saling menopang satu sama lain.

Selasa, 30 Mei 2017

LOGO THERAPY (yang buka blogg saya "NO COPAS COPAS")

LOGO THERAPHY






Disusun oleh :
Assyifa Caesara V (11514752)
Haezah Nur S        (14514666)
Marlina Putri U     (16514416)
Rindang Sekar P     (19514428)
Kelas : 3PA19









FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2016/2017









1.       Sejarah Logotherapy
Logoterapi diperkenalkan oleh Viktor Frankl, seorang dokter ahli penyakit saraf dan jiwa (neuro-psikiater). Viktor E. Frankl dilahirkan di Wina, Austria pada tanggal 26 Maret 1905. Logoterapi berasal dari kata “logos” yang dalam bahasa Yunani berarti makna (meaning) dan juga rohani (spirituality), sedangkan terapi adalah penyembuhan atau pengobatan. Logoterapi secara umum dapat digambarkan sebagai corak psikologi/ psikiatri yang mengakui adanya dimensi kerohanian pada manusia di samping dimensi ragawi dan kejiwaan, serta beranggapan bahwa makna hidup (the meaning of life) dan hasrat untuk hidup bermakna (the will of meaning) merupakan motivasi utama manusia guna meraih taraf kehidupan bermakna (the meaningful life) yang didambakannya.Logoterapi dilandasi keyakinan bahwa manusia adalah berjuang untuk menemukan makna dalam kehidupan seseorang yang utama, yang paling kuat memotivasi dan pendorong dalam manusia. Tujuan hidup dan makna hidup konstruksi muncul dalam tulisan-tulisan logoterapi Frankl dengan hubungan atara  vakum eksistensial dan kemauan untuk makna, serta orang lain yang telah berteori tentang logoytherapy dan didefinisikan secara psikologis yang positif.

2.       Prinsip – prinsip Dasar Logotherpy
Konsep Frankl ini didasarkan pada premis bahwa kekuatan motivasi utama dari seorang individu adalah untuk menemukan makna hidup. Berikut merupakan prinsip prinsip dasar logoterapi:
a.    Kehidupan memiliki makna dalam keadaan apapun, bahkan yang paling menyedihkan.
b.    Motivasi utama kami untuk hidup adalah keinginan kita untuk menemukan makna hidup.
c.    Kami memiliki kebebasan untuk menemukan makna dalam apa yang kita lakukan, dan apa yang kita alami, atau setidaknya dalam berdiri kita ambil ketika dihadapkan dengan situasi penderitaan berubah
3.       Ajaran Logotherapy
Ketiga asas itu tercakup dalam ajaran logoterapi mengenai eksistensi manusia dan makna hidup sebagai berikut.
a. Dalam setiap keadaan, termasuk dalam penderitaan sekalipun, kehidupan ini selalu mempunyai makna.
b.    Kehendak untuk hidup bermakna merupakan motivasi utama setiap orang.
c.    Dalam batas-batas tertentu manusia memiliki kebebasan dan tanggung jawab pribadi untuk memilih, menentukan dan memenuhi makna dan tujuan hidupnya.
d.  Hidup bermakna diperoleh dengan jalan merealisasikan tiga  nilai kehidupan, yaitu nilai-nilai kreatif (creative values), nilai-nilai penghayatan (eksperiental values) dan nilai-nilai bersikap (attitudinal values).

4.       Tujuan Logoterapi
a.  Memahami adanya potensi dan sumber daya rohaniah yang secara universal ada pada setiap orang terlepas dari ras, keyakinan dan agama yang dianutnya.
b.   Menyadari bahwa sumber-sumber dan potensi itu sering ditekan, terhambat dan diabaikan bahkan terlupakan.
c.   Memanfaatkan daya-daya tersebut untuk bangkit kembali dari penderitaan untuk mamp[u tegak kokoh menghadapi berbagai kendala, dan secara sadar mengembangkan diri untuk meraih kualitas hidup yang lebih bermakna.

5.       Pandangan Logoterapi Terhadap Manusia
a.  Menurut Frankl manusia merupakan kesatuan utuh dimensi ragawi, kejiwaan dan spiritual. Unitas bio-psiko-spiritual.
b.   Frankl menyatakan bahwa manusia memiliki dimensi spiritual yang terintegrasi dengan dimensi ragawai dan kejiwaan. Perlu dipahami bahwa sebutan “spirituality” dalam logoterapi tidak mengandung konotasi keagamaan karena dimens ini dimiliki manusia tanpa memandang ras, ideology, agama dan keyakinannya. Oleh karena itulah Frankl menggunakan istilah noetic sebagai padanan dari spirituality, supaya tidak disalahpahami sebagai konsep agama.
c.  Dengan adanya dimensi noetic ini manusia mampu melakukan self-detachment, yakni dengan sadar mengambil jarak terhadap dirinya serta mampu meninjau dan menilai dirinya sendiri.
d.   Manusia adalah makhluk yang terbuka terhadap dunia luar serta senantiasa berinteraksi dengan sesama manusia dalam lingkungan sosial-budaya serta mampu mengolah lingkungan fisik di sekitarnya.

6.       Logoterapi Sebagai Teori Kepribadian
Kerangka pikir teori kepribadian model logoterapi dan dinamika kepribadiannya dapat digambarkan sebagai berikut:
Setiap orang selalu mendambakan kebahagiaan dalam hidupnya. Dalam pandangan logoterapi kebahagiaan itu tidak datang begitu saja, tetapi merupakan akibat sampingan dari keberhasilan seseorang memenuhi keinginannya untuk hidup bermakna (the will to meaning). Mereka yang berhasil memenuhinya akan mengalami hidup yang bermakna (meaningful life) dan ganjaran  (reward) dari hidup yang bermakna adalah kebahagiaan (happiness). Di lain pihak mereka yang tak berhasil memenuhi motivasi ini akan mengalami kekecewaan dan kehampaan hidup serta merasakan hidupnya tidak bermakna (meaningless). Selanjutnya akibat dari penghayatan hidup yang hampa dan tak bermakna yang berlarut-larut tidak teratasi dapat mengakibatkan gangguan neurosis (noogenik neurosis) mengembangkan karakter totaliter (totalitarianism) dan konformis (conformism).




Minggu, 30 April 2017

softskill : psikoterapi (tugas 2)

PSIKOTERAPI DALAM PSIKOANALISA MENGANALISA PSIKOPATOLOGI BERDASARKAN PERKEMBANGAN PSIKOSEKSUAL



Disusun oleh :
Assyifa Caesara V (11514752)
Haezah Nur S        (14514666)
Marlina Putri U     (16514416)
Rindang Sekar P     (19514428)
Kelas : 3PA19










FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2016/2017








Psikoterapi (Psychotherapy) berasal dari dua kata, yaitu "Psyche" yang artinya jiwa, pikiran atau mental dan "Therapy" yang artinya penyembuhan, pengobatan atau perawatan. Oleh karena itu, psikoterapi disebut juga dengan istilah terapi kejiwaan, terapi mental, atau terapi pikiran. Psikoterapi merupakan proses interaksi formal antara dua pihak atau lebih, yaitu antara klien dengan psikoterapis yang bertujuan memperbaiki keadaan yang dikeluhkan klien. Seorang psikoterapis dengan pengetahuan dan ketrampilan psikologisnya akan membantu klien mengatasi keluhan secara profesional dan legal.
Psikopatologi adalah gangguan pada dialektika antara realitas eksternal dengan dunia internal individu, yang mengakibatkan munculnya gejala-gejala ketidak sejahteraan atau ketidak bahagiaan, secara kognitif dan/atau afektif, dan/atau konatif dan/atau fisiologis, baik pada tingkatkan yang berat; dan dapat berlangsung dengan relatif singkat sampai dengan jangka waktu yang lama seperti halnya tingkatan mental, daerah pikiran juga memiliki tiga jenis, yakni: id, ego, dan superego. Mereka menempati pos masing-masing dalam kapasitas mental. Id adalah bagian dari keinginan yang tidak disadari, letaknya di alam bawah sadar. Id berisi segala hal yang bersifat kesenangan biologis sejak bayi lahir seperti insting-insting, contohnya rasa lapar. Id sebagai pusat energi, hanya mengenal penghayatan subjektif dan bekerja sesuai prinsip kenikmatan atau prinsip primer yang tidak mengenal logika obyektif, rasional, dan logis. Cenderung harus dimanifeskan untuk mereduksi tegangan, maka itu ia bersifat primitif. Sedangkan ego bersifat keakuan, begitu selfish dan tumbuh sedari masa bayi. Untuk memudahkan pemahaman, pemyataan Freud patut disimak:  "Biasanya tak ada yang lebih kita percaya daripada perasaan terhadap diri kita sendiri, dari ego kita. Ego ini muncul pada kita sebajiai sesuatu secara otonom dan bersatu diberi tanda denganjelas dari yang lain. "Ego bertugas untuk berkomunikasi dengan dunia realitas karena id membutuhkan transaksi-transaksi kepada realitas ekstemal. Ego hanya bergerak berdasarkan kenyataan dan beroperasi menurut prinsip sekunder, keluar dari batas moral yang diusung teguh manusia pada umumnya. Selain itu, prinsip superego adalah idealistik yang bertentangan dengan id dan ego. la menggambarkan yang ideal bukan yang nyata.
Freud mengemukan suatu prinsip yang disebut sebagai prinsip motivasional atau dinamika untuk menjelaskan suatu dorongan dalam tindak-tanduk manusia. Dorongan adalah suatu energi-energi fisikal yang berasal dati insting-insting yang didapat dalam asupan biologis manusia. lnsting didefinisikan sebagai perwujudan psikologis dari suatu rangsangan somatik dalam yang dibawa sejak lahir. Perwujudan psikologisnya disebut has rat, sedangkan rangkaian jasmaniahnya dari mana hasrat itu muncul disebut kebutuhan. Insting mempunyai empat ciri khas, yaitu sumber, tujuan, objek, dan impetus. Sumber didefinisikan sebagai kondisi jasmaniah. Tujuannya ialah menghilangkan perangsangan jasmaniah. Seluruh kegiatan yang menjembatani antara munculnya hasrat dan pemenuhannya termasuk objek. Misalnya, jika individu ingin melakukan hubungan intim, ia terlebih dahulu melakukan beberapa aktivitas sebelum melepas rangsangan seksual itu. Sedangkan impetus insting adalah kekuatan yang ditentukan oleh intensitas kebutuhan yang mendasarinya. Ketika impuls masturbasi begitu kuat, sampai dititik mana kondisi psikologis mengalami ketegangan, maka kekuatan insting menjadi lebih besar.
Kepribadian digerakkan oleh insting hidup atau eros dan insting mati atau thanatos. Eros menjamin tujuan mempertahankan individu dalam perkembangan ras, seperti aktivitas makan, minum, dan seks. Bentuk energinya disebut libido. Libido sendiri adalah stimulasi umum yang menyenangkan dan tidak hanya terbatas pada kenikmatan seksual. Karenanya, insting hidup atau eros ini mempunyai dua bentuk lagi yaitu insting ego, yang menggambarkan kelaparan akan makanan dan insting seksual yang melambangkan kelaparan seksual atau kebutuhan cinta. Thanatos bersifat merusak, baik pada diri sendiri atau dunia ekstemal. Tujuan insting mati bagi Freud adalah mengembalikan organisme kepada kondisi inorganik. Karena kondisi inorganik terakhir adalah kematian, maka tujuan terakhir dari insting mati adalah pengrusakan diri. lnsting mati mempunyai dua bentuk; agresi dan kebencian.


lndividu atau pribadi akan mendapatkan kecemasan bila ego tak dapat menanggulanginya. Karenanya, kemudian Freud membagi tiga bentuk kecemasan dari hasil reaksi ego dengan dialektika eksternal, yakni kecemasan realitas, kecemasan neurotik, dan kecemasan moral.
a.       Kecemasan realitas
Mengacu pada perasaan yang tidak menyenangkan serta tidak spesifik pada suatu bahaya yang mungkin terjadi. Contohnya ketika dua pasang individu yang berdua-duaan di daerah baduy yang asing, mereka akan mengalami kecemasan, takut-takut ada orang adat melihat dan mereka akan dipukul beramai-ramai.
b.      Kecemasan neurotik
Kecemasan ini adalah ketakutan yang didasarkan atas aktivitas insting yang melewati batas dan tidak terkendali. Namun ketakutan ini bukan tertuju kepada insting itu sendiri, namun atas hukuman yang akan didapat. Sebagai contoh kompleks Oedipus ketika anak laki-laki takut penisnya akan dikebiri oleh sang ayah jika terjadi percintan dengan ibu.
c.       Kecemasan moral.
Kecemasan ini bentuk rasa takut kepada hati nurani. Orang-orang yang begitu menjunjung tinggi norma, merasa bersalah ketika ia melakukan perbuatan keliru atau sekadar bemiat melakukan. Kecemasan ini mempunyai akar dari masa silam ketika individu pernah mendapat hukuman karena melakukan perbuatan melanggar norma. '
Pada dasamya fungsi kecemasan seperti pengawas jikalau ego tidak bisa menanggulangi bahaya luar. Manakala kecemasan ini tidak dapat diredam dengan cara-cara yang efektif, akan timbul apa yang disebut trauma. Hal ini membuat Freud beranggapan bahwa Psikopatologis sendiri dapat dianalisis berdasarkan perkembangan psikoseksual seseorang. Karena manusia memiliki ketiga prinsipil yang saling berhubungan. Hanya saja ada manusia yang bisa melewati tahap perkembangan psikoseksual berdasarkan tiga prinsipil tersebut dan ada pula yang tidak





DAFTAR PUSTAKA